Selasa, 07 Februari 2012

proses pembuatan film sparasi

Proses dimulai dgn menerima data digital dari customer dalam gambar digital biasanya langsung dari kamera digital atau photo untuk di scan.
Data digital itu lalu dibuka di PC utk diperiksa kelengkapannya agar tdk terjadi masalah pada output film.
Kemudian data dibuat menjadi data postscript atau file PDF dan di output ke imagesetter (CtF) melalui RIP (Raster Image Processor), utk menjadi film separasi.

Lalu melalui platemaker dikontak menjadi pelat cetak dan siap dibuat progressive proof
Langkah-langkah yang harus dilakukan :
1. selalu persiapan gambar original sebaik mungkin istilahnya disini garbage In.. Garbage out.. (kalo yg diolah gambar dgn kualitas rendah (ukuran file kecil.. resolusi cuma 72dpi) maka hasil produksi yg dihasilkan tentu nya pasti akan kurang baik jg..
2. gunakan software photoshop utk mengolah gambargunakan potoshop utk mengolah foto yg nantinya akan dpakai utk produksi cetak. software lain seperti windows picture and fax viewer atau photopaint sangat tidak dianjurkan.
3. konversi RGB ke CMYK

hal ini sangat perlu dlakukan.Mengingat ada bbrp scanner ato digcam yg bekerja dgn warna RGB, seringkali terjadi penurunan warna dari RGB ke CMYK. seberapa jauh penurunan tsb pertama disebabkan adanya perbedaan colorspace antara RGB n CMYk dmn colorspace RGB lebih besar drpd CMYK

4. resolusi gambar
resolusi gambar adalah bnyk nya elemen yg membentuk sebuah gambar. dmn besarnya dnyatakan dlm ppi (pixel per inch) ato dpi (dot per inch).
untuk mengetahui resolusi input utk cetak yg tepat,
dpt dgunakan rumus : 2 x screen ruling. jika screen ruling yg dpakai adalah 150 lpi maka resolusi inputnya menjd 300 dpi
screen ruling pd percetakan jg sering dsebut sbg raster.. ato screen frequency. ini berpengaruh pd jenis kertas yg nanti nya akan dpakai utk cetak.

5. analisa dan koreksi gambar digital yg paling penting :

* tentukan bagian highlight (white point) dan shadow (dark point)caranya dgn menggunakan menu curve ato level pd photoshop

* color cast (warna bias)warna bias sering tidak diinginkan, misalkan warna yellowish (kekuningan), redish (kemerahan), bluish (kebiruan).

cara membuang warna ini adalah dgn menu curve, selective color ato color balance

* tone (kontras warna - untuk menghindari gambar terlihat 'datar' - flat)caranya dgn menu curve (perbaiki pada midtone)* koreksi warnacaranya bisa menggunakan menu selective color

* sharpness / ketajaman dpt dgn menu unsharp masking6. format file

* tiff (tagged image file format)merupakan format file yg tdk terkompres utk memelihara kelengkapan data warna yg terekam

* eps (encapsulated postscript)format inin dpt dgunakan utk mengirimkan informasi gambar bitmap postscript dr satu prog. k prog. lain. dpt dterapkan pd gambar vektor atopun bitmap

* jpeg (joint photography expert group)file nya ud kkompres utk mobilitas data yg tinggi dan praktis

* dcs (penjelasan utk yg ini bnr2 lebih k arah mesin cetak n CtP)

* pdf (portable document format)adalah format file yg digunakan stlh smua pekerjaan sudah dbuat n siap untuk d output.

kelebihan nya adalah : dpt mengkompresi data dgn kualitas baik, dan bersifat cross platform shingga dpt dbuka baik d PC maupun macintosh..

7. jgn lupa me -link imagestlh kita bikin desain, kumpulkan gambar dlm 1 folder tersendiri dgn dmikian tdk akan terjadi missing link saat proses output

8. textteks jgn lupa.. hrs d convert to path atau d create outline.. ato bahasa keren nya.. 'dimatikan'..kalo pun tidak bs dmatikan, selalu sertakan jenis fonts yg dpakai dlm 1 folderbtw.. jgn lupa jg.. fonts jgn tlalu kecil.. karena akan menyulitkan pembacaan

9. gambar vector

* pastikan sudah CMYK

* buang element2 yg ga dperlukan..misalkan kita akan membuat sbuah bodytext.. tp ternyata tdk jd.. nah.. sampah2.. seperti text area tsb hrs dbuang..

* hindari penggunaan path yg tlalu bnyk..

* pastikan warna desain vektor kita sesuai dgn color chart..

* overprint adalah suatu proses perpaduan lapisan warna dr sebuah object.tujuan dilakukan overprint adalah utk menghindari terjadi nya miss register.tp..... kalo penggunaan overprint tidak tepat akan terjadi masalah.

seperti contoh brikut ini :

- teks hitam dgn background warnakalo jenis ini.. harus di overprint..

karena jika terjadi miss register,, maka akan timbul warna putih dsekeliling teks. warna itu muncul krn pada area background yg dtmpt-i teks tidak tertutup oleh tinta (jd pergeseran ada pd plat cetak.. ini ksalahan pas cetakan)

- teks warna dgn background warna..teks warna dgn background warna tidak boleh di overprint.. krn warna teks akan bergabung dgn warna background..

- teks putih..teks putih juga tidak boleh di overprint..

contoh gampang nya gini d...u pd pnh liat koran ato tabloid dmn teks nya warna nya tu kabur ga?nah itu gara2 teks nya tersebut dbaca n dcetak 4 warna oleh si mesin cetak.. souw.. dmn misalkan warna yg td nya diinginkan hanya hitam pekat.. (hanya black 100%) ternyata dbaca 4 warna oleh si mesin cetak ( C M Y K ) gitu..ada lagi,.. temen nya overprint itu namanya

* trapping adalah metode utk menghindari masalah register d percetakan dgn menambahkan shape pada pinggir object sebesar 0.15 - 0.30 mm. dmn pd saat cetak kan bs aj terjadi pengembangan kertas shingga menimbulkan miss register, sehingga menimbulkan 'efek putih' yg tidak diinginkan.menu ini pada freehand ada di : window>toolbar>Xtra operations>trapouw y.. efek ini sangat dperlukan bila menggunakan warna spot atau khusus.. dan juga dalam industri packaging trutama gravure.gampang nya gini.. u pnh liat dmajalah ato koran/ tabloid suatu gambar yg pinggiran nya ada muncul warna putih kan? nan itu yg dnamakan miss register tanpa trapping.



Untuk menilai film separasi yg baik harus selalu melakukan kalibrasi film secara rutin utk menjaga kualitas film separasinya.

Alat ukur yg dipakai utk kalibrasi berupa densitometer.

Beberapa hal yg hrs diperhatikan utk memeriksa kualitas dr film separasi, antara lain :.

1.density : nilai kepekatan film separasi.

Nilai density maksimum yg disarankan adalah 3.8 - 4.2 D.

Utk mengetahui nilai density suatu film, hrs menggunakan alat ukur densitomer transparancy.

Nilai density yg rendah akan mengakibatkan warna solid pada hasil cetakan akan terlihat pudar atau warnanya tidak pekat. Salah satu penyebab density rendah adalah krn kondisi processor yg kurang baik.

2. linearisasi dot (raster) : raster 50% pada file digital harus keluar 50% jg pada film dengan toleransi lebih kurang 2%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar